Senin, 11 Juni 2012

Antara Ada dan Tiada

Aku pindah (pindah ke lain hati?). Hahahaha, yang benar saja. Seperti cerita sebelumnya, aku pindah ke kosan yang baru. Mr. T begitu sibuk dengan MT (Management Training) di Jakarta hingga enam bulan ke depan terhitung mulai Mei 2011. Jadi itulah alasannya aku dapat meminjam kamarnya beberapa kali. Aku banyak melihat isi kamarnya. Foto Natnat, Ms. A, dan dirinya sendiri ada di situ. Aku pun banyak menghabiskan waktu dengan Giegie dan Roliv. Mendengar cerita tentang Mr. T selama aku tidak ada dikosan. Aneh memang rasanya, setelah sekian lama tidak bertemu, tiba-tiba bertemu lagi dan tinggal di satu atap. Kamar mandi bersama, dapur bersama, dan lain sebagainya. Di tambah dengan mulai munculnya rasa yang spesial, tidak biasa dalam diriku, membuatku harus menghindar dari  Mr. T. Alamiah ya itu? Karena saat seseorang berusaha menyangkal sesuatu, dia pasti akan menghindarinya. Aku memang sangat berusaha menyangkal karena aku harus menyadari penuh bahwa Mr. T sudah kembali dengan Ms. A. Aku tidak boleh memiliki harapan lebih dari pertemanan kami. Dan jika harus ada orang yang tahu mengenai perasaanku ini hanyalah Tuhan, Neng Cit, dan aku sendiri. Mengapa tidak Mamaku? Well, kisah romansa beliau sepertinya gagal sesudah kuterapkan.
Dengan sibuknya Mr. T, aku pun harus ke kampus sendirian. Aku pun melangkah ke kampus hari itu. Tujuanku untuk membantu salah seorang teman, yang menganggap aku "sahabatnya", sebut saja Loren, menghadapi sidang Usulan Penelitian (UP). Saat dimana tiga bab pertama dari skripsi anda diujikan. Aku dimintai tolong olehnya untuk menjadi notulen. Akupun menyanggupinya. Setelah selesai dengan segala urusan itu, akupun sempat duduk di luar ruangan sidang dan tanpa disengaja bertemu dengan Natnat. Wah, karena jarang sekali mengobrol, kami pun terlihat senang dengan pertemuan itu. Dia menanyakan kabarku dan gosip apa yang sedang beredar di kampus. Hahaha, aku pun hanya menjawab baik dan tidak tahu karena sudah lama sekali tidak ke kampus. Lalu aku pun iseng menanyakan soal pacar barunya. Karena dia masih merahasiakannya dari siapapun. Aku pun tahu dari Giegie yang diberitahu Mr. T. Pesan berantai? Kurang lebih hehehe. Natnat tidak berniat memberitahukannya saat ini. Aku menghormatinya. Dan aku pun berkomentar betapa cepatnya dia berpindah ke lain hati hehehe. Dia sendiri pun heran. Lalu perbincangan kami mulai menyebar dengan dia yang menanyakan kabar Mr. T kepadaku. Aku pun hanya memberitahu yang kutahu.
Kemudian, aku yang masih penasaran mengapa akhirnya Natnat melepas Mr. T mulai menanyakan hal itu padanya. Natnat sempat heran dan menanyakan apakah Mr. T tidak menceritakannya? Kalau diceritakan untuk apa aku bertanya, pikirku. Lalu dia pun mulai bercerita. Ternyata saat mereka mencoba membangun kembali hubungan baik, status Mr. T dengan Ms. A belumlah tuntas. Ternyata, Mr. T sudah membohongi aku dan Giegie dan Roliv. Ternyata, saat Mr. T menceritakan padaku hubungannya dengan Ms. A sudah berkahir itu tidak benar-benar berakhir. Karena Ms. A sudah mencoba bunuh diri karena ditinggal Mr. T. WOW! BIG WOW! Dan ternyata Natnat dijanjikan oleh Mr. T suatu hubungan baik dan serius setelah Mr. T benar-benar memutuskan Ms. A. Tapi nyatanya tidak semudah omongannya. Mr. T ternyata masih menjalin hubungan, malah lebih erat dengan Ms. A. Ironisnya, Natnat bercerita bahwa dia mengetahui hubungan diam-diam itu saat berada di gereja dengan Mr. T. Ms. A mengirimkan SMS mesra dengan kata sayang kepada Mr. T. A BIG WOW! again. Sungguh besar kuasaMu Tuhan. Setelah kejadian itu Natnat sangat terpuruk. Dia pun dibanding-baningkan dengan Ms. A oleh Mr. T. Mr. T mengaku merasa lebih dapat ketertarikan jika berhubungan dengan Ms. A. Dia pun lebih senang dengan penampilan Ms. A (yang sangat seksi). Parahnya lagi, Mr. T pun menjadikan Natnat dan Ms. A itu pilihan yang pollingnya dia dapat dari teman-temannya. Dari teman-temannya, Ms. A yang menang dengan foto punggung terbuka.
Dari segala keterpurukannya itu, untungnya Natnat memiliki sahabat yang mengerti dirinya. Akhirnya dia pun sadar dan menemukan cinta yang lain. Kupikir, beruntung sekali Natnat, tidak seperti diriku hehehe. Singkat cerita, meskipun akhirnya Natnat telah bangkit, nyatanya Mr. T masih belum mau melepaskan Natnat. Dasar serakah! Dia masih sering SMS Natnat menanyakan kabar. Ms. A yang posesif tidak mau kalah. Masih sempat Ms. A menghubungi Natnat bertanya tentang hubungannya dengan Mr. T. Seperti meneror secara tidak langsung, datanglah Ms. A merepet ingin tahu soal Mr. T dari Natnat. Konyol dan sangat menyedihkan Ms.A. Itu pikiranku saja. Tapi memang nyatanya seperti itu. Aku pun berterima kasih dengan Natnat atas berbagi cerita saat itu. Dan aku pamit pulang. Sepanjang perjalanan hingga sampai kosan pikiranku dipenuhi berbagai macam hal. Setelah kuurut segala kebersamaanku dengan Mr. T ternyata memang dia brengsek dan sangat serakah. Maaf Tuhan, aku berdosa. Karena banyak cerita yang ternyata memang berhubungan dengan tujuan dia untuk membuat dirinya selamat dan untung. Inilah beberapa paparan lebih jelasnya.
Saat itu masih bulan Februari 2011, aku yang masih sering menghabiskan waktu bersama-sama dengan Mr. T menghadiri pameran di Landmark, Braga. Karena setelah sekian lama kami baru jalan bersama lagi dan seperti biasa kami, menghabiskan waktu di Braga Permai dan Sumber Hidangan. Ya, Braga memang tempatku menikmati Bandung. Bersama Mr. T atau Giegie atau Abang, Kakak, dan Adikku. Banyak ya? Hehehe memang. Karena pernah aku dan Mr. T makan malam bersama dengan Abang, Kakak, dan Adikku yang sedang atang ke Bandung. tampak kaku dan kikuk karena seperti pertemuan keluarga saja hahahaha. Tapi lewati momen itu, sekarang kembali ke momen hanya kami berdua (cailaaah). Seperti biasa kami masih menaiki angkutan umum untuk pulang. Dan aku yakin Mr. T pun sudah biasa dengan angkutan yang demikian dan pastinya tahu turun dimana. Tapi tiba-tiba dia bersikukuh bahwa nanti dengan angkutan ini ke persimpangan Dago. Aku yang tadinya berdebat jadinya menurut saja karena sudah malam juga (apa hubugannya?). Di angkutan kami pun bercengkrama hingga akhirnya aku sadar kami sudah sampai di daerah Setia Budi tepat di Soerabi Enhaii (surabi tersohor di Bandung). Aku pun langsung memintanya turun di situ sekarang juga. Tak ada salahnya juga makan soerabi lagi hehehehe.
Terlalu terbuai dengan kesenangan, aku tidak menyangka akan bertemu teman-teman Ms. A di sana. Aku yang tanpa curiga sedikitpun dikenalkan oleh Mr. T. Tentunya setelah Mr. T menyapa mereka. Tak lama setelah itu teman-teman Ms. A pulang dan aku hanya menikmati surabiku dan Mr. T menyebutkan saus surabi yang sangat disukainya yang hanya ada di sini. Setelah bertemu dengan Natnat, persepsiku untuk saat itupun sudah berubah. Menurutku, Mr. T sengaja melakukan itu untuk memberi pesan kepada Ms. A bahwa Mr. T sudah dapat pengganti baru. Aku dimanfaatkan. Lalu setelah kejadian itu di hari ulang tahun Mr. T, aku kembali teringat. Aku, yang sudah setengah mati membelikan kado dan pizza kesukaan kami untuk dimakan bersama-sama, ternyata hanya menemui kamar kosong. Kecewa, karena setelah kutanya Mr. T pergi kemana dia mengatakan pergi dengan teman. Kupikir dengan teman kosan, karena dia menyebutnya hanya begitu. Ternyata setelah berbagi cerita ini dengan Giegie, aku baru tahu, dia pergi dengan Ms. A saat itu. Kekesalanku memuncak. Apalagi setelah tahu semuanya itu. Dan satu hal lagi, ternyata, Mr. T sedari dulu SMA atau SMP, aku lupa, memang mengejar dan selalu mengejar Ms. A.  Tapi dulu ditolak karena Mr. T jerawatan (seperti keadaanku sekarang). Dan setelah kuliah dicoba lagi dan akhirnya diterima.
Kata Mr. T sendiri, dia cinta Ms. A. Maaf Tuhan, tapi apakah memang cinta itu berhak untuk menyakiti dan memadukannya dengan tebar pesona? Karena itulah yang kulihat sekarang dari Mr. T. Giegie bercerita, setelah berkali-kali ditanyakan apakah memang benar dia mencintai Ms. A. Dan jawabannya yang selalu iya sama sekali tidak berbanding lurus dengan pembuktiannya. Karena Mr. T belum mau menghapus nomor-nomor perempuan lain selain Ms. A dari telepon selularnya. Dan dia masih bersikap baik dengan beberapa perempuan yang kutahu salah satunya adalah peserta Big Brother Indonesia, yang kulupa namanya, hehehe. Sampai Kakak Cantik itu mau membantunya pindahan kosan. Ya, akhirnya Giegie dan Mr. T ikut pindah dari kosan itu. Janggal, karena, aku benar-benar malas berbiacar apapun dengan Mr. T, bahkan saat membantunya pindahan, hingga saat ini. Aku memilih untuk tidak membuka diri lagi padanya. Aku sangat kecewa. Meskipun beberapa waktu lalu dia berada dalam kontak BBMku, aku tidak pernah duluan menyapanya. Anehnya sesaat sebelum dia mengundang diriku sebagai teman kontaknya, aku tahu dari teman Transmania, bahwa Mr. T memajang foto berduaan dengan seorang perempuan (Ms. A). Temanku mengira aku, tapi aku hanya dapat tertawa. Dan setelah berada di kontakku, dia tidak pernah sekalipun memajang lagi fotonya dengan Ms. A. Apa maksudnya?
Sayangnya, hingga sekarang segala kerumitan kebohongan yang Mr. T lakukan ini belum pernah kubicarakan lagi. Aku tidak berminat dan tidak ingin membicarakannya. Tapi aku butuh mengetahui ekspresinya. Oh, God, entah aku ini kuat atau tidak, entah perasaanku seperti apa saat ini kepadanya, yang pasti, aku yakin Engkau mempersiapkan waktunya dan segala sesuatunya dengan sangat baik dan tepat. Aku harus bersabar. Maafkan aku Gie, aku tidak mau ke tempatmu lagi karena aku tidak ingin bertemu muka dengan Mr. T. Sedari tadi, aku masih benar-benar kesal menulis cerita ini. Tuhan, ampuni aku yang belum dapat mengampuni sesamaku yang menyakitiku. Aku mohon pertolonganmu untuk dapat bangkit dari ini semua. Aku sangat berharap hanya kepadaMu Tuhan. Karena memang benar, manusia tidak akan pernah sesempurna Engkau. Manusia dapat menyenangkan dan dapat mengecewakan. Dan janganlah sekali-kali kamu berharap pada manusia, karena bukan mereka yang menentukan hasil akhir dan sejauh mana hidupmu bergulir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar